Makna baju adat Kutai yang dikenakan Presiden Jokowi
Pada acara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 di Istana Negara pada tanggal 17 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo memakai baju adat Kutai. Penampilan Presiden Jokowi dalam baju adat Kutai ini menuai banyak pujian dan perhatian dari masyarakat Indonesia.
Baju adat Kutai adalah pakaian tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur, khususnya suku Kutai. Baju adat Kutai terdiri dari beberapa bagian, antara lain baju panjang yang disebut dengan “Baju Lawe”, kain panjang yang disebut dengan “Kain Sasirangan”, serta hiasan kepala yang disebut dengan “Tanjak”.
Makna dari pemakaian baju adat Kutai oleh Presiden Jokowi pada acara Hari Kemerdekaan ini tentu memiliki banyak arti dan simbol. Pemakaian baju adat Kutai oleh seorang Presiden Republik Indonesia menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Hal ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh suku Kutai.
Selain itu, pemakaian baju adat Kutai oleh Presiden Jokowi juga dapat diartikan sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan keberagaman budaya Indonesia. Dengan memakai baju adat Kutai, Presiden Jokowi memberikan contoh kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap mencintai dan memperhatikan keberagaman budaya yang ada di Tanah Air.
Tidak hanya itu, pemakaian baju adat Kutai oleh Presiden Jokowi juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan mengenakan pakaian tradisional dari suku Kutai, Presiden Jokowi menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang harus dijaga bersama.
Dengan demikian, pemakaian baju adat Kutai oleh Presiden Jokowi pada acara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 tidak hanya sekadar penampilan formal semata, namun juga memiliki makna yang dalam dan penting bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Semoga keberagaman budaya Indonesia tetap bisa dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.